YOGYAKARTA. Pada tanggal 16 – 19 Desember 2015, Konsorsium
Hijau selaku pemenang Hibah Kemakmuran Hijau yang teraplikasi dalam Hibah Pengetahuan Hijau telah menyelenggarakan Pelatihan bagi calon Pandu Sekolah Hijau yang akan mendukung programnya.
Hijau selaku pemenang Hibah Kemakmuran Hijau yang teraplikasi dalam Hibah Pengetahuan Hijau telah menyelenggarakan Pelatihan bagi calon Pandu Sekolah Hijau yang akan mendukung programnya.
Konsorsium Hijau diketuai oleh Universitas Atmajaya dan
beranggotakan Universitas Janabadra, Universitas Brawijaya, Rumah Suluh, Bina Swadaya Konsultan, Mubyarto Institute, dan Sajogyo Institute.
beranggotakan Universitas Janabadra, Universitas Brawijaya, Rumah Suluh, Bina Swadaya Konsultan, Mubyarto Institute, dan Sajogyo Institute.
Dalam pelatihan sebagai Key Note Speaker adalah Prof. Dr.
Sri A selaku Ketua Dewan Pertimbangan Konsorsium Hijau.
Sri A selaku Ketua Dewan Pertimbangan Konsorsium Hijau.
Sofian Hadi selaku Manager Area Konsorsium Hijau Kabupaten Tanjung Jabung Timur
dalam keterangannya menyampaikan bahwa peserta yang dikirim dari Kabupaten
Tanjung Jabung Timur berjumlah 22 orang dari desa Sukamaju dan Pandan Lagan
Kec. Geragai. Total peserta sebanyak kurang lebih 120 orang berasal dari 12
desa di seluruh Indonesia. Selain Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 12 desa tersebut berasal dari Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur.
Dalam Pelatihan selama 4 hari tersebut juga diadakannya
Seminar Nasional pada tanggal 18 Desember 2015 dengan mengangkat tema
“Kepemimpinan Angkatan Muda dalam Kemakmuran Hijau”.
Setelah dibekali dengan Kemampuan Dasar sebagai seorang
Pandu Sekolah Hijau untuk memperkuat langkah melebarkan jalan Kemakmuran Hijau, peserta ini nantinya mengemban amanah sebagai ujung tombak
dalam membina, memandu dan mengembangkan Sekolah Hijau di desanya masing-masing. Sekolah
Hijau yang digagas merupakan pendidikan non formal yang kurikulumnya dirancang
dari potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat
desa setempat.
Pandu Sekolah Hijau untuk memperkuat langkah melebarkan jalan Kemakmuran Hijau, peserta ini nantinya mengemban amanah sebagai ujung tombak
dalam membina, memandu dan mengembangkan Sekolah Hijau di desanya masing-masing. Sekolah
Hijau yang digagas merupakan pendidikan non formal yang kurikulumnya dirancang
dari potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat
desa setempat.
Sekolah Hijau di 12 desa ini akan berlangsung selama 2 tahun
yaitu tahun 2016 dan tahun 2017 didanai oleh MCA-Indonesia, sesudahnya
diharapkan bisa berkelanjutan secara mandiri.
Tugas pertama yang akan dilakukan oleh para calon pandu ini
adalah mendampingi peneliti yang akan melakukan penelitian yang ke-2 untuk
meramu atau merumuskan kurikulum yang tepat dan cocok yang akan diterapkan di Sekolah Hijau tersebut.
Di akhir pelatihan pada tanggal 19 Desember 2015 para peserta melakukan orasi terbuka
penghijauan/deklarasi hijau di Tugu Yogyakarta (tinggi 15 meter di ordinat 7°46′58″S) yang merupakan simbol atau lambang Kota Yogyakarta yang didirikan tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I dan direhab (akibat gempa 10 juni 1976) tahun 1889 yang terletak di perempatan Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Margo Utomo, yang mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan Laut Selatan, Kraton Jogja dan Gunung Merapi.
Di penghujung malam acara dilakukan hiburan inagurasi dengan alunan musik khas tradisional Jawa yaitu musik calung yang dimainkan oleh pemuda Langgran, dengan lagu keroncong khas Jawa Tengah karya Maestro
Keroncong Indonesia asal Surakarta yaitu Bpk. Gesang dengan judul lagu “CAPING
GUNUNG” :
(Dhek
jaman berjuang, Njur kelingan anak lanang, Mbiyen tak openi, Ning saiki ono
ngendi, Jarene wis menang, Keturutan sing digadhang, Mbiyen ninggal janji, Ning saiki
opo lali. Neng nggunung, Tak cadhongi sego jagung, Yen mendhung, Tak silihi
caping nggunung. Sukur biso nyawang, Nggunung deso dadi rejo, Bene ora ilang, Nggone podho loro
lopo.Reff.):
Keroncong Indonesia asal Surakarta yaitu Bpk. Gesang dengan judul lagu “CAPING
GUNUNG” :
(Dhek
jaman berjuang, Njur kelingan anak lanang, Mbiyen tak openi, Ning saiki ono
ngendi, Jarene wis menang, Keturutan sing digadhang, Mbiyen ninggal janji, Ning saiki
opo lali. Neng nggunung, Tak cadhongi sego jagung, Yen mendhung, Tak silihi
caping nggunung. Sukur biso nyawang, Nggunung deso dadi rejo, Bene ora ilang, Nggone podho loro
lopo.Reff.):
Kilas Balik persiapan merancang Sekolah Hijau, berisi
masukan, harapan dan himbauan peserta:
1. Identifikasi Sumber Daya Masyarakat (SDA , SDM maupun kegiatan kegiatan potensial di masyarakat,serta akar masalah yang ada di masyarakat).
2.
FGD Desa Suka Maju & Pandan lagan tgl 30 November s/d 1 Desember 2015.
3.
FGD SKPD Tanjung Jabung Timur Tgl 3 Desember
2015
FGD Desa Suka Maju & Pandan lagan tgl 30 November s/d 1 Desember 2015.
3.
FGD SKPD Tanjung Jabung Timur Tgl 3 Desember
2015
Presentasi Konsorsium Hijau (Oleh Manager Area dan Peneliti):
Catatan & CC:
Catatan & CC:
1.
Posting weblog ini berfungsi sebagai media informasi dan sosialisasi serta media pembelajaran, semoga dapat dimasukkan dan diterbitkan di buletin/majalah/website dalam kegiatan Yayasan Bhakti yang juga merupakan pemenang hibah Kemakmuran Hijau ( Pengetahuan Hijau).
2.
Posting ini juga bisa berfungsi sebagai update informasi untuk MCA-Indonesia dan Konsorsium Hijau
Terimakasih
Salam,
Ditulis Oleh:
Sudarmanto (District Relationship Managar MCA-Indonesia Kabupaten Tanjung Jabung Timur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar